Video
Oleh Iwan Purwoko
Klaten, Jawa Tengah. Sebagian besar warga di lereng Gunung Merapi, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengandalkan air hujan sebagai satu-satunya alternatif untuk memenuhi kebutuhan air. Letak geografis di ketinggian antara 500 hingga 1000 di atas permukaan laut (dpl) membuat warga di lereng Merapi tidak memungkinkan melakukan pengeboran sumur untuk mendapatkan air tanah. Selain butuh kedalaman yang lebih, kondisi geologis bebatuan di bawah permukaan tanah sering kali membuat upaya pengeboran air tanah selalu kandas.
Tak heran, bagi warga lereng Gunung Merapi, air hujan menjadi sangat berharga untuk kehidupan mereka. Khususnya bagi warga di Dukuh Bunder Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Mereka bangga menggunakan air hujan. Sejumlah warga bahkan membentuk sebuah komunitas bernama KANDANG BANYU UDAN untuk melakukan penelitian sederhana, saling berbagi ilmu, dan terutama memelihara budaya bangga sebagai pengguna air hujan. Komunitas KANDANG BANYU UDAN kini bahkan telah berhasil menginspirasi lahirnya komunitas-komunitas lain sesama pengguna air hujan. Ekuatorial.
Iwan Purwoko adalah kontributor yang berbasis di Klaten, Jawa Tengah.


Tinggalkan Balasan