Sampah di Mentawai merusak keindahan dan budaya
Mentawai salah satu lokasi favorit di Indonesia sebagai tujuan surfing bagi turis mancanegara. Kini sampah di Mentawai menjadi ancaman serius
Mentawai salah satu lokasi favorit di Indonesia sebagai tujuan surfing bagi turis mancanegara. Kini sampah di Mentawai menjadi ancaman serius
Bupati Kepulauan Mentawai menolak masuknya PBPH PT Sumber Permata Sipora karena menurutnya pembabatan hutan akan merugikan masyarakat adat.
Para perempuan Mentawai di Pulau Sipora terampil budi daya toek. Tapi sumber protein dan ekonomi keluarga itu terganggu perubahan iklim.
Deforestasi yang terjadi di kawasan hulu Batang Merao diduga menjadi penyebab banjir yang menggenangi Sungai Penuh selama lebih dari sebulan.
Para nelayan di Kepulauan Mentawai terus berjuang untuk menjaga wilayah tangkapan ikan mereka dari serbuan kapal-kapal luar kepulauan.
Penangkapan lobster menggunakan kompresor berbahaya bagi penyelam, tetapi nelayan Sinakak tak punya pilihan.
Perburuan besar-besaran di masa lalu membuat para nelayan di Kepulauan Mentawai kini semakin sulit menemukan gurita.
Budidaya toek di Sipora Selatan terganggu penebangan hutan yang mengeruhkan air sungai, turunkan kualitas pangan tersebut.
Perhutanan Sosial Sungai Buluh bisa dikatakan layu sebelum berkembang. Kegiatan ekowisata yang dimulai tahun 2013 terhenti di tengah jalan, fasilitas penunjang pun rusak.
Tinungglu atau ladang adalah tempat sumber pangan masyarakat adat Mentawai. Sebuah kearifan yang selama ini melindungi masyarakat Mentawai dari dampak krisis, bencana, dan pandemi.