Mereka yang terlupakan di pulau timah
Penambangan timah offshore di Pulau Bangka mencemari daerah tangkapan ikan, menjauhkan nelayan dari ruang hidup mereka.
Penambangan timah offshore di Pulau Bangka mencemari daerah tangkapan ikan, menjauhkan nelayan dari ruang hidup mereka.
Jika berlebih, kandungan logam berat seperti timbal pada daging ikan tenggiri akan berbahaya bagi konsumen.
Penangkapan lobster menggunakan kompresor berbahaya bagi penyelam, tetapi nelayan Sinakak tak punya pilihan.
Perburuan besar-besaran di masa lalu membuat para nelayan di Kepulauan Mentawai kini semakin sulit menemukan gurita.
Banyak perdagangan dan tangkapan hiu di Indonesia tidak terdeteksi dan ilegal. Pedagang main kucing-kucingan hindari peraturan.
Ratusan hiu dan pari didaratkan di pelabuhan-pelabuhan di Jawa. Sebagian spesies terancam punah dan dilindungi. Namun, tak ada petugas yang mengawasi perdagangan ini.
Tak cuma menghancurkan lingkungan, penambangan timah mengancam masa depan pendidikan dan kesehatan anak-anak Bangka Belitung.
Pembabatan mangrove seluas 110 hektar di Desa Sungai Sayang menggerus penghasilan nelayan dan perburuk dampak krisis iklim terhadap masyarakat pesisir.
Pekalongan akan kehilangan 5.271 hektar wilayah pada 2035. Industri batik sudah merasakan dampak nya. Para pelaku industri berbagi cerita.
Beberapa faktor utama yang mengikis pendapatan nelayan Suku Duano; tak dapat melaut dan terikat hutang. Bantuan pemerintah pun tersendat.