Gajah Sumatera di ujung tanduk. Mampukah koeksistensi menjawab konflik di lanskap industri?
Inisiatif koeksistensi harmonis antara masyarakat dengan gajah sumatera di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Sumatera Selatan
Inisiatif koeksistensi harmonis antara masyarakat dengan gajah sumatera di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Sumatera Selatan
“Living in Harmony” sebuah upaya nyata yang diinisiasi Belantara Foundation untuk menciptakan koeksistensi antara manusia dan gajah Sumatera
Kisah macan tutul di Hotel Anugerah Bandung memperlihatkan realitas mengkhawatirkan tentang populasi mereka di alam liar.
Bagi Rahayu Oktaviani nyanyian Owa Jawa bukan sekadar alunan alam, melainkan panggilan jiwa yang menuntunnya dalam misi penyelamatan.
Minimnya perhatian media pada perdagangan ilegal trenggiling, Yayasan Kolase menggelar pelatihan investigasi untuk jurnalis guna mempertajam kemampuan peliputan isu kritis ini.
Predator terbesar di Pulau Jawa, macan tutul jawa (Panthera pardus melas) masih dalam status ‘terancam punah’
Taman Safari Indonesia menangkarkan kodok darah. Amfibi ini masuk dalam kategori kritis atau critically endangered menurut lembaga konservasi alam internasional, IUCN.
Di Indonesia angka konflik manusia dan satwa mengalami peningkatan. Penanggulangan konflik yang tidak inklusif.
Tambang emas Martabe akan diperluas jauh ke dalam hutan, sehingga mengancam satwa liar khususnya orangutan Tapanuli dan masyarakat setempat.
Belantara Foundation melatih masyarakat untuk menangani konflik dengan gajah secara mandiri.