Agenda lingkungan dan kemanusiaan yang belum selesai…
Tahun 2021 baru saja usai. SIEJ merangkum berbagai isu lingkungan hidup yang mengemuka di Indonesia dan dunia sepanjang tahun lalu.
Tahun 2021 baru saja usai. SIEJ merangkum berbagai isu lingkungan hidup yang mengemuka di Indonesia dan dunia sepanjang tahun lalu.
Pemudi berusia 14 tahun asal Gresik ini menginspirasi generasi muda ikut memperjuangkan hak atas hidup bersih dengan peduli pada kelestarian lingkungan.
Komitmen yang disampaikan pemerintah pada COP26 justru tidak menurunkan emisi GRK, tapi mengkomodifikasi alam dengan sistem net-zero emissions dalam bentuk perdagangan karbon.
Penting untuk membuat produk jurnalisme lingkungan yang beragam, sehingga isu lingkungan tidak hanya dipahami oleh orang-orang di lingkaran yang sama.
Indonesia keberatan membatalkan semua izin dan konstruksi PLTU baru karna batu bara masih dibutuhkan. Perlu dana besar dan dukungan internasional untuk meninggalkan energi kotor tersebut.
Merek-merek global seperti Coca-Cola dan Unilever masih menjadi pencemar plastik teratas. Unilever dituntut menepati janji daur ulang serta mengurangi kemasan plastik mereka di Indonesia.
Pemerintah memastikan komitmen sejumlah pihak untuk membantu Indonesia dalam adaptasi dan mitagasi perubahan iklim tidak hanya sebatas pengumuman.
Presiden COP26 mengatakan dunia perlu menggunakan lahan secara berkelanjutan, jika ingin suhu bumi tetap di 1.5 derajat C. Peralihan ke pertanian berkelanjutan dinilai sudah seharusnya dilakukan Indonesia sejak lama.
Laporan global menunjukkan anak-anak Indonesia yang lahir selama setahun terakhir telah dan akan merasakan suhu 7.7 kali lebih panas daripada yang dialami kakek-nenek mereka. Mereka juga akan menghadapi ancaman banjir dan kekeringan berlipat ganda.
Salah satu isu krusial yang bakal disuarakan pada COP26 di Glasgow adalah soal komitmen negara-negara maju akan climate financing (pembiayaan iklim) untuk negara berkembang dan miskin.