Menyapa fauna endemik Maluku Utara di Pulo Tareba
Wisata Pulo Tareba berfokus pada konservasi alam dan menghindari perburuan fauna endemik.
Wisata Pulo Tareba berfokus pada konservasi alam dan menghindari perburuan fauna endemik.
Laboratorium sungai dibuat Ecoton untuk memantau kesehatan sungai menggunakan metoda biolitik yang mereka kembangkan.
Hans Mandacan berhasil mengajak warga Kwau untuk memajukan ekowisata ketimbang berburu. Hasilnya lebih menguntungkan, hutan dan ekosistem pun terjaga.
Peningkatan kualitas pelayanan ekowisata di Papua perlu dilakukan agar masyarakat lokal dapat terlibat langsung dan tidak hanya menjadi penonton.
Pandemi COVID-19 membuat aktivitas pariwisata kelautan di Wakatobi lumpuh total. Namun, sebagian warga justru menjadikannya sebagai momentum membenahi upaya pelestarian hiu sirip hitam agar laut lebih seimbang.
Masyarakat Adat Kenegerian Petapahan berupaya menggali potensi pengembangan ekowisata di Imbo Putui yang telah resmi ditetapkan pemerintah sebagai Hutan Adat. Wisatawan pun mulai berdatangan.
Pengelola Ekowisata Telok Berdiri memperkenalkan cara baru menarik wisatawan lewat penggunaan aplikasi untuk pengadopsian pohon mangrove. Masyarakat bisa mendukung sekaligus memantau upaya konservasi.
Pelestarian lanskap hutan Bukit Cogong, Gatan, dan Botak masih menghadapi tantangan. Setelah mendapatkan akses kelola hutan, masyarakat perlu menguatkan program pemberdayaan.
Para mantan perambah hutan lindung Bukit Cogong kini berupaya melestarikannya dengan mengembangkan skema produksi hasil hutan bukan kayu dan ekowisata melalui sistem perhutanan sosial.
Perhutanan Sosial Sungai Buluh bisa dikatakan layu sebelum berkembang. Kegiatan ekowisata yang dimulai tahun 2013 terhenti di tengah jalan, fasilitas penunjang pun rusak.