September 8, 2014

Sampel Jantung dan Hati Gajah Akan Diuji Forensik

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh telah mengirim tim dokter untuk mengotopsi gajah yang mati di kawasan hutan Sungai Cengeh, Desa Pangong, Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Namun, menurut tim dokter, identifikasi penyebab kematian satwa dilindungi tersebut tergolong sulit lantaran bangkainya sudah membusuk. “Diperkirakan gajah tersebut sudah mati 4-7 hari pada saat ditemukan. […]

Baca Selengkapnya →
Februari 10, 2014

Lagi, Gajah Mati di Riau

Kasus kematian Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) kembali terjadi di Riau. Gajah berumur 30 tahun tersebut ditemukan tak bernyawa di Desa Tasik Serai, Bengkalis, Provinsi Riau yang termasuk kedalam wilayah konsesi dibawah pengelolaan PT Arara Abadi. Baca Selanjutnya di Tempo  

Baca Selengkapnya →
Januari 11, 2014

Di Dalam Hutan Konservasi, Gajah Tetap Terancam

Wilayah konservasi di Riau disebutkan tidak menjamin keberlangsungan hidup gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Satwa bongsor ini masih saja terancam meski hidup di dalam kawasan yang dilindungi. “Meski di dalam hutan konservasi, tetap saja habitat dan populasi gajah terancam,” kata juru bicara World Wildlife Fund (WWF) Program Riau, Syamsidar, kepada Tempo, Jumat, 10 Januari 2013.

Baca Selengkapnya →
November 10, 2013

Gajah Binaan Bengkulu Mati Diduga Diracun

Seekor gajah bernama Yanti, 27 tahun, milik Pusat Latihan Gajah (PLG) di Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, ditemukan tewas mengenaskan dengan mata, telinga, mulut, dan kemaluannya berdarah pada Kamis, 7 November 2013. Gajah tersebut diduga mati karena keracunan.

Baca Selengkapnya →
Home Maps Network Search