Indonesia menuju COP30, antara janji dan realitas di lapangan
COP30 akan menjadi momen penentuan: apakah narasi iklim Indonesia mampu meyakinkan dunia, atau justru akan terurai di bawah tekanan realitas?
COP30 akan menjadi momen penentuan: apakah narasi iklim Indonesia mampu meyakinkan dunia, atau justru akan terurai di bawah tekanan realitas?
Indonesia berpotensi mengembangkan 333 GW energi terbarukan, namun pemanfaatannya masih terbatas.
Pemerintah perlu meningkatkan investasi dan reformasi kebijakan untuk mempercepat transisi energi, mengatasi dominasi batubara, dengan energi baru terbarukan
Desa Samirono telah membuktikan inovasi dan kolaborasi bisa membawa perubahan besar. Mereka menunjukkan pada dunia bahwa limbah bisa disulap menjadi energi bersih
Sistem politik di Indonesia berbiaya tinggi. Politisi yang kemudian terpilih menjadi pejabat akan menggantinya dengan konsesi lahan.
Proyek ambisius industri hijau di Kalimantan Utara mengklaim akan mengurangi secara drastis jejak karbon melalui penerapan teknologi hijau.
Koalisi masyarakat sipil untuk Energi Bersih mendesak pemerintah mengevaluasi kegagalan mencapai target bauran energi baru dan terbarukan.
Presiden Jokowi menyatakan Indonesia membutuhkan 1 triliun dollar AS untuk menjalankan transisi energi guna mencapai ”net zero emission” pada 2060.
Gerakan Bersihkan Indonesia mempersoalkan substansi rancangan dokumen CIPP JETP yang bermasalah. Transisi energi yang adil memerlukan pendekatan partisipatif.
Sekretariat JETP menunggu masukan publik terkait draf Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) hingga 14 November 2023.