Keterbatasan ketersediaan air bersih semakin meningkat di berbagai wilayah di Indonesia bahkan menurut Litbang Dirjen SDA Kementrian PUPR, kondisi ketersediaan air di Pulau Jawa kritis. Selain krisis iklim, penggunaan air tanah yang berlebihan serta buruknya pengelolaan sumber daya ini, diniliai penyebab utamanya.
Sejak tahun 2000an, masyarakat Sekaran, Semarang mencari sumber air baru dan menanam pohon untuk mencegah krisis air di daerah tersebut.
Di balik Gunung Kamulyan, Kabupaten Batang, tersimpan kearifan lokal masyarakat di beberapa desa dalam menjaga dan merawat kelestarian mata air yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat di perkotaan, meskipun mereka bukan penerima utama.
Selama 20 tahun terakhir, puluhan sumber air di lereng Gunung Arjuna, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mati. Dari 41 sumber air, kini tersisa 11. Kerusakan kawasan hutan lindung Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dinilai menjadi penyebab matinya sumber-sumber air tersebut.
